Kamis, 02 Desember 2010

RESENSI LADANG PERMINUS

RESENSI

Ladang Perminus

Oleh Ifan Iqbal
IDENTITAS BUKU
ladang-perminusJudul: Ladang Perminus
Pengarang: Ramadhan K.H
Penerbit: Grafity, Jakarta
Cetakan: 1, 1990
Tebal: viii + 328 halaman
Ukuran: 1,6 x 19 cm
Oleh: Kelompok Bhs. Indonesia
Diresensi oleh
^_^
Eviana
DS
^_^
SINOPSIS
Membaca judul buku berlatar belakang warna hitam dan abu-abu ini, kami menduga para pembaca akan sedikit menaruh rasa aneh mengingat jarang sekali novel yang bertemakan politik dan gejolak perekonomian Indonesia. Mungkin kita akan bertanya-tanya, apa yang melatarbelakangi penulis memilih judul dan mengupas hal itu dalam bukunya. Tahun 1990, Ramadhan K.H. menulis novel berjudul Ladang Perminus, sebuah novel yang mengisahkan tentang korupsi di tubuh Perusahaan Minyak Nusantara (Perminus). Novel ini seolah-olah menelanjangi tindakan korupsi di tubuh para pejabat-pejabat, khususnya di tubuh Perminus (kiasan dari Pertamina) sebagai perusahaan pertambangan minyak nasional.
Novel karya Ramadhan K.H ini mengisahkan seorang manajer yang cerdas, jujur, sabar, dan teguh pada prinsip berusaha untuk melawan arus. Sebagai staf terpercaya, Ia tidak dapat menutup mata dari tindak korupsi dan manipulasi yang menggelegak di kantornya. Tetapi sebagai bekas pejuang 45, yang jujur serta idealis, ia bersikeras menuruti perintah hati nuraninya sendiri-sekalipun harus berjudi dengan karier, kesehatan, dan kans pencalonan sebagai gubernur Jawa Barat. Dengan tema yang dinafasi oleh jalinan unsure politik dan gejolak perekonomian Indonesia akibat harga minyak yang marak pada 70-an, dunia kisah dalam novel ini menjadi sangat kontekstual.
Perminus (kiasan dari Pertamina) adalah perusahaan minyak yang cukup besar. Suatu ketika di pagi hari, tersiar kabar bahwa di Perminus terjadi skandal korupsi. Dikabarkan pula bahwa skandal tersebut tengah diselidiki oleh suatu tim yang diketuai seorang kolonel. Seluruh karyawan di perminus menjadi gelisah. Mereka saling curiga, sedangkan para oknum pelaku segera melakukan penyelamatan diri secara diam-diam. Teknik yang mereka gunakan untuk menyelamatkan diri adalah dengan cara menghasut/memfitnah orang-orang yang mereka anggap membahayakan kedudukan mereka.
Adalah sang manajer yang jujur itu mengawali karirnya di Perusahaan Minyak Nusantara (Perminus) sejak beberapa tahun silam, bernama Hidayat. Karirnya sangat bagus dan menanjak dengan cepat.
Selain ia mempunyai seorang istri yang amat sholeha serta setia, bernama Ikhlasari-biasa dipanggil Ias serta beberapa anak yang selalu setia untuk menyayanginya, Ia juga amat disegani dan dihormati karena kecerdasan dan ketegasannya. Banyak tugas perusahaan yang dibebankan padanya terutama tugas negosiasi dan perundingan-perundingan bisnis yang diadakan Perminus dengan pihak-pihak lain, semuanya selalu berakhir dengan sukses. Hidayat diakui sebagai seorang manejer yang jeli dalam membidik situasi bisnis dan pasar. Banyak yang datang kepadanya untuk berkonsultasi. Mereka yang datang ini tidak hanya dari perusahaan dalam negeri tetapi juga dari perusahaan luar negeri.
Hidayat yang jujur dan potensial ini menjadi salah satu korban kelicikan para koruptor di Perminus dalam rangka menyelematkan diri. Beberapa teman-teman dekat Hidayat, juga menjadi korban fitnah. Tanpa sebab apapun, Hidayat dan teman-temannya dibebastugaskan untuk sementara. Mereka terkejut dengan keputusan itu. Sebagai orang yang tidak pernah melanggar aturan perusahaan, tentulah Hidayat sangat terpukul. Serta Ia selalu bertanya-tanya dalam hatinya, sebenarnya apa yang melatarbelakangi sehingga ia harus dibebastugaskan. Padahal pada kenyataannya ia selalu bekerja dengan sangat baik. Istrinyalah, Ias, yang setia meneguhkan semangat hidup Hidayat untuk senantiasa pasrah atas kejadian yang menimpanya itu serta senantiasa untuk selalu bersyukur pada Tuhan.
Untuk melewatkan hari-harinya selama dibebastugaskan, Hidayat mengurus peternakan ayam-meski kecil-kecilan-yang telah dirintisnya sejak lama. Tetapi ternyata usaha itu masih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Karena itu, Hidayat juga masih berusaha untuk melayani konsultasi dari beberapa kontraktor asing yang datang ke rumahnya. Akhirnya perasaan frustasi yang dialami Hidayat selama ia dibebastugaskan oleh Perminus mulai dapat diatasinya.
Selama ia dibebastugaskan itu, ia telah menolong teman-temannya yang berada di perusahaan lain, ia selalu setia untuk memberikan nasihat pada mereka. Sampai suatu saat seorang temannya, Mr.Gilbert berbicara dengan Dirut Perminus untuk tetap memperkerjakan Hidayat. Sebab menurut dia, Hidayat sangat berpotensi di Perminus. Akhirnya, terbukti pula bahwa Hidayat tidak bersalah. Ia dipanggil untuk bekerja kembali di Perminus. Meski begitu, kasus skandal korupsi di Perminus sebetulnya belum selesai dibongkar. Kali ini Hidayat ditugaskan melakukan negosiasi dengan kontraktor asing di Singapura. Dalam perjalanan menuju Singapura, ia berkenalan dengan seorang pramugari bernama Ita. Tampaknya pramugari itu menaruh hati padanya, tetapi Hidayat tidak menanggapinya. Hidayat pun sempat memberikan nomor teleponnya pada Ita serta menyuruh pramugari itu untuk menghubunginya.
Sepulang dari Singapura, Hidayat harus menangani order-order besar yang terus berdatangan, salah satunya berasal dari gabungan tiga negara: Jerman, Belgia, dan Belanda. Hidayat mendapat tugas melakukan perundingan dengan mereka. Hidayat ditugaskan langsung oleh Kahar (pimpinannya)
Tugas itu berhasil diselesaikan Hidayat dengan gemilang. Hidayat berhasil meyakinkan perwakilan tiga negara itu untuk, menurunkan harga yang mereka ajukan. Keberhasilan perundingan Hidayat disambut karyawan di Perminus dengan suka cita. Namun sayang, kegembiraan itu tidak berlangsung lama, karena harga yang telah disepakati tiba-tiba melonjak lagi. Lonjakan itu tidak ,lain disebabkan oleh Kahar (pimpinan Hidayat) yang menaikkan harga untuk kepentingannya sendiri.
Betapa kecewanya Hidayat. Di sisi lain, Kahar yang khawatir perbuatannya sudah diketahui Hidayat berusaha menyingkirkan Hidayat dari Perminus. Hal ini tidak ingin dilakukannya secara terbuka, untuk itulah ia menyebarkan hasutan firnah yang mencemarkan nama baik Hidayat.
Usaha Kahar tampaknya membawa hasil, ketika secara tiba-tiba Hidayat dicalonkan menjadi gubernur Jawa Barat. Secara diam-diam, Kahar memanggil Kolonel Sujoko dan mengarang cerita bahwa Hidayat telah bermain curang agar dia dicalonkan menjadi gubernur. Teror selalu datang, akhirnya Hidayat memutuskan diri untuk pensiun. Permintaan Hidayat dikabulkan perusahaan. Hidayat sudah tidak tahan dengan tuduhan-tuduhan dan main curang yang terjadi di Perminus. Ia ingin hidup tenang dengan istri dan anaknya
Tiba-tiba terdengar kabar bahwa Kahar meninggal dunia secara mendadak. Ternyata selama ini Kahar mempunyai penyakit jantung. Dalam hati kecil Hidayat merasa lega, karena Kaharlah biang semua kecurangan di Perminus. Namun Hidayat kecewa, karena Kahar dimakamkan di taman makam pahlawan. Hidayat tidak habis pikir, mengapa orang semacam Kahar yang jelas-jelas melakukan tindak korupsi dan manipulasi di Perminus tetap dihormati sebagai pahlawan. Kekecewaan Hidayat muncul lagi hingga ia jatuh sakit.jj
Saat terbaring di rumah sakit, Hidayat merenung. Ia merefleksikan kembali seluruh pengalaman hidupnya, hingga tumbuh kesadaran dan kesabaran dalam dirinya. Ia sadar bahwa ia harus menghadapi dan menerima kenyataan ini dengan jiwa besar. Hatinya sangat lega ketika mendengar kabar bahwa skandal korupsi yang terjadi di perminus akhirnya berhasil dibongkar.
Hatinya pun semakin lega, ketika Ita (pramugari yang pernah jatuh cinta padanya) dan suaminya menengoknya di rumah sakit. Dia lega sebab Ita telah mendapatkan suami yang baik. Hidayat bersyukur terhindar dari perbuatan yang hanya akan menyengsarakan anak dan istrinya.
Setelah membaca novel ini, kita seperti telah membuka wawasan kita bahwa menjadi orang yang berpendirian teguh sangatlah susah, terutama bagi orang yang rela mengorbankan jabatan penting di suatu perusahaan ternama hanya karena ia melawan arus serta menuup matanya dari tindak korupsi dan manipulasi yang menggelegak di kantornya. Padahal ia mendapatkan kedudukan itu dengan kerja kerasnya sendiri, tetapi ini lah sosok pemimpin yang kita idam-idamkan delama ini. Dengan demikian, diharapkan setelah membaca novel ini, para pemimpin mampu membuka matanya untuk bersikap seperti tokoh Hidayat yang ada pada novel ini. Selain itu, kelebihan dari novel ini adalah ceritanya yang lebih mengedepankan moral yang tentunya sangat mendidik pembacanya.
Tetapi selain mempunyai kelebihan tentunya novel “Ladang Perminus” ini pasti mempunyai kekurangan. Kekurangan tersebut adalah dari segi bahasa, banyak sekali kaa-kata yang tidak umum dipergunakan oleh masyarakat. Sehingga khususnya myngkin bagi orang awam akan sedikit mengalami kesulitan saat membacanya
KEKURANGAN
Seperti tak ada gading yang tak retak, kami merasakan buku ini terasa berat untuk dibaca, khususnya untuk rekan-rekan yang kurang memiliki perbendaharaan kata. Mengapa? Buku yang cukup tebal disertai gaya penulisan yang jarang kita gunakan sehari-hari, dengan banyaknya jargon yang kurang dikenal secara awam merupakan alasan lain yang membuat pembaca kurang begitu nyaman dalam menikmati buku ini. Selain itu, Buku ini terkesan ditujukan kepada para pejabat-pejabat yang selama ini lebih dikenal atau lebih dekat dengan hal-hal yang berbau korupsi
KELEBIHAN
Akan tetapi saya berpendapat bahwa ada baiknya rekan-rekan baik di sekolah atau pun para pejabat-pejabat khususnya membaca novel Ladang Perminus ini. Mengapa ? Mengingat ada banyak hal dapat kita ambil manfaatnya di balik segala kejadian-kejadian yang menimpa tokoh dalam novel ini yang kita mungkin akan kita jumpai juga baik di lingkungan sekolah ataupun di kehidupan bermasyarakat. Mungkin selama ini kita pernah dekat dengan masalah-masalah itu atau mungkin pula sudah terkena “getahnya” ataupun dampaknya. Setelah membaca buku ini maka kami mengasumsikan bahwa rekan-rekan sekalian akan memiliki pola pikir yang berbeda dalam memahami masalah-masalah yang terjadi di dunia nyata ini. Selamat membaca!
KEBERMANFAATAN
  • dapat membangun bangsa yang anti korupsi
  • mengajarkan kita untuk selalu berusaha dan tidak pantang menyerah
  • mengajarkan kita dalam dunia bisnis
  • mengajarkan kita unuk selalu jujur
  • mengajarkan kita untuk selalu menolong sesame
  • Mengajarkan kita untuk berteman dengan siapapun
  • papat membuka hati kita tentang perbuatan-perbuatan tercela